/**/ -->

slide

Image width= Image Image Image

BIMBINGAN KONSULTASI UKM

 
Peningkatan Produktivitas Usaha Kecil dan Menengah ( UKM )

Upaya untuk mendorong peningkatan produktivitas UKM yang mempunyai peran yang signifikan dalam menggerakkan ekonomI, dan menciptakan lapangan kerja tetap menjadi prioritas, Kontribusi UKM terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB) non migas pada tahun 2002 mencapai 63,30 persen. 

 Kebijakan peningkatan produktivitas UKM diharapkan untuk mensinergikan seluruh kekuatan yang ada baik kekuatan sektor pemerintah, perusahaan swasta, maupun masyarakat untuk secara bersama-sama dan harmonis mengupayakan peningkatan produktivitas nasional. 

 Peningkatan produktivitas UKM bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kualitas. Salah satu cara peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan menerapkan konsep dasar "peningkatan produktivitas terpadu" yaitu penerapan penataan rumah tangga yang baik (good housekeeping) atau yang lebih populer dikenal dengan konsep 5-S (Sisih, Susun, Sasap, Sosoh dan Suluh). 

 Melalui penerapan konsep 5-S ini, memberi manfaat bagi perusahaan untuk membangun pondasi yang kuat dalam penciptaan budaya kerja produktif, efisien, beretos kerja tinggi dan disiplin. 

 Penerapan konsep 5-S dengan teknik yang baik di perusahaan merupakan persyaratan yang harus dilakukan untuk mencapai peningkatan produktivitas yang Optimal. Agar terlaksananya penerapan 5-S secara baik, maka disusunlah buku Bimbingan Konsultansi UKM Melalui Penerapan Sisten Penerapan 5-S di perusahaan untuk dijadikan acuan bagi pelaksana dalam upaya peningkatan produktivitas di perusahaan. Semoga Artikel Ini bermanfaat.

 Sejarah 

Di Jepang, penataan rumah tangga yang baik (pood housekeeping) sudah lama menjadi kebiasaan umum, baik di rumah maupun di sekolah, sekalipun belum terorganisir secara sistematis. 

 Baru setelah 3 orang konsultan dari Japan Productivity Center (JPC): Yasushi Fukuda, Khazuo Tsuchya, Hajime Suzuki, pada tahun 1980-an , mengorganisir teknik penataan rumah tangga yang baik yang mereka istilahkan dengan '5-S, sebagai fondasi Integrated Productivity Improvement (IPI). Dengan dipublikasikannya buku pertama mengenal 5-S yang berjudul “Surprising - 5-S Technigue” pada bulan Oktober 1985, secara tak terduga telah menjadi buku yang terlaris, dan membuat 5-S menjadi lebih popular di perusahaan. 

 Di Singapore, teknik 5-S ini mulai diperkenalkan oleh ketiga konsultan tersebut pada akhir tahu 1985 di beberapa perusahaan model dalam rangka TES (Technical Expertise Service) APO. 

 Di Indonesia 5-S mulai diperkenalkan pada bulan Mei 1991 dengan diundangnya Mr. Yasushi Fukuda oleh Pusat Produktivitas Tenaga Kerja (PPTK) pada workshop IPI (Integrated Productivity Improvement) yang diikuti oleh peserta dari beberapa perusahaan. Sedangkan pelaksanaan di tiga perusahaan model baru pada bulan Oktober 1991 di bawah bimbingan Mr. Hajime Suzuki.

 Konsep Peningkatan Produktivitas Terpadu (PPT) 

 Upaya peningkatan produktivitas merupakan salah satu cara untuk menciptakan daya saing perusahaan menuju era globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas. Dorongan keinginan perusahaan untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan waktu yang relatif singkat, sering dilakukan dengan cara-cara lompatan besar yang pada akhirnya menghabiskan dana yang cukup tinggi sehingga mampu untuk meningkatkan daya saing dengan perusahaan sejenis. 

 Konsep-konsep praktis peningkatan produktivitas telah banyak dilakukan di negara-negara industri seperti Jepang, dengan melakukan penerapan konsep Peningkatan Produktivitas Terpadu/Integrated Productivity Improvement (PPT/IPI). Sebagai pondasi untuk melakukan IPI dapat dimulai dengan menerapkan S5-S di perusahaan

 Usaha peningkatan produktivitas sama seperti membangun piramid. Fondasi harus diperkuat terlebuh dahulu, baru secara bertahap membangun tingkatan yang lebih tinggi, jika tidak piramida yang telah di bangun akan runtuh dalam waktu yang relatif singkat. 5-S memberi dasar perubahan sikap, tingkah laku atau pola pikir manajemen dan pekerja terhadap peningkatan produktivitas dengan prinsip “KAIZEN” yaitu perbaikan sedikit demi sedikit secara bertahap tapi terus menerus. 

 Umumnya orang berpendapat bahwa “Penataan rumah tangga yang baik” adalah persoalan sepele, tidak ada pengaruh yang nyata terhadap produktivitas, cukup hanya dikerjakan oleh pembantu, ibu rumah tangga atau cleaning service.Pandangan umum diatas tidaklah sepenuhnya benar lebih lebih dalam 

pengurusan rumah tangga yang baik di perusahaan. Pernahkah Saudara mencoba membersihkan dan menata salah satu ruangan di rumah Saudara?, sebelum memulai pasti anda menganggap gampang. Cobalah mulai, pasti Saudara berhadapan dengan berbagai masalah yang cukup membingungkan. Banyak barang yang tergeletak dan tidak tahu kapan waktu Saudara untuk memperbaikinya, barang yang lain tidak diperlukan sekarang tetapi mungkin diperlukan bulan depan atau tahun depan. 

 Dengan menerapkan 5-S di perusahaan Saudara, keuntungan yang akan di peroleh meliputi :  Tanpa pemborosan (zero waste): 

  1. Tanpa kecelakaan kerja (zero enjuri): 
  2. Tanpa kerusakan mesin (zero breakdown): 
  3. Tanpa cacat (zero defect): 
  4. Tanpa penundaan waktu (zero set-up time): 
  5. Tanpa keterlambatan pengiriman (zero late-delivery): 
  6. Tanpa keluhan pelanggan (zero customer clairn): 
  7. Tanpa kerugian (zero defisit). 

 Pengertian 

ARTI DAN PENTINGNYA 5-S 

 5-S adalah singkatan dari 5 kata Istilah dalam bahasa Jepang yaitu: 

  1.  SEIRI 
  2. SEITON 
  3. SEISO 
  4. SEIKETSU 
  5. SHITSUKE 

Sekarang kita di Indonesia telah mempunyai kata istilah yang sama, oleh PPTK pada tahun 1991 kelima kata istilah tersebut telah di Indonesiakan dan diartikan sebagai berikut: 

APA MAKNA 5-S...?

INDONESIA (JEPANG)

MAKNA DALAM BAHASA INDONESIA

SISIH (SEIRI)

Sisihkan barang-barang yang tidak diperlukan di tempat kerja dan buang.

SUSUN (SEITON)

Susun barang-barang yang diperlukan supaya mudah ditemukan oleh siapa saja bila diperlukan, dengan prinsip:.
 a) Satu tempat untuk barang sejenis.
 b) Segala sesuatu ada pada tempatnya.

SASAP (SEISO)

Bersihkan tempat kerja anda dengan teratur sehingga tidak terdapat debu di lantai, di mesin dan di peralatan.

SOSOH (SEIKETSU)

Pelihara taraf pengurusan rumah tangga yang baik dan organisasi tempat kerja setiap saat.

SULUH (SHITSUKE)

Suluh semua orang mematuhi disiplin pengurusan rumah tangga yang baik atas kesadaran sendiri.


 

LihatTutupKomentar